Senin, 23 Mei 2011

TAKDIR VS PILIHAN

Takdir vs Pilihan saya menulis bahwa hidup itu adalah takdir dan juga pilihan. Akan tetapi pada hakikatnya filosofi kehidupan mengatakan bahwa hidup adalah takdir. Alasannya adalah jika kita mengatakan bahwa hidup ini adalah pilihan, secara lebih dalam kita bisa memahami bahwa pilihan kita itulah takdir kita, jika kita memilih maka takdir kita adalah memilihnya. Akan tetapi jika tidak memilih, maka tidak memilih itu juga adalah takdir kita.
Suatu kejadian dalam hidup kita sudah digariskan oleh-Nya. Akan tetapi kita masih diberi kesempatan berbuat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yaitu bagaimana kita mensikapi takdir kita tersebut. Jika kita ingin menjadi orang yang mulia tentu kita akan mensiakapi takdir kita dengan kemuliaan pula.
Tuhan adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Dia tahu yang terbaik bagi kita. Oleh sebab itu positif thinking terhadap garis dan ketentuan-Nya adalah hal yang terbaik yang bisa kita lakukan dan tentunya diiringi dengan ikhtiar maksimal se-optimal mungkin. 
 Jika mengalami kejadian buruk—menurut perspektif kemanusiaan kita—tidak ada slahnya dan memang harus kita lakukan yang terbaik agar kita dapat merubah suatu hal yang tidak kita inginkan menjadi yng terbaik bagi kita. Karena firman tuhan : “sesungguhnnya tuhan sekali-kali tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum itu mau merubahnya”
Tuhan, kita, takdir, usaha…semua adalah takdir yang sudah ditakdirkan olehnya. Dan yang perlu kita ingat adalah, tuhan memberikan kita pilihan, yaitu merubah diri/usaha dalam menjalani takdir kita.
Jadi dalam takdir kita terdapat pilihan. Pilihan kita atau pilihan tuhan….
Salam Indonesia

1 komentar: