Senin, 14 April 2014

Ciri-Ciri Orang yang Mencintai Kita

Ciri – ciri orang yang benar – benar mencintai kita - Seseorang yang benar² mencintai Kita itu ciri-cirinya adalah Ciri – ciri orang yang benar – benar mencintai kita→ Bukanlah dia yang selalu bilang I LOVE YOU kepada Kita.
→ Bukanlah dia yang selalu berkata mesra di hadapan Kita.
→ Bukanlah dia yang selalu mengatakan seberapa besar dia mencintai Kita.

Akan tetapi...
⇉ Dia yang selalu mengkhawatirkan keadaan Kita.
⇉ Dia yang selalu ingin tahu kabar Kita.
⇉ Dia yang selalu ingin membuat Kita bahagia.
⇉ Dia yang selalu mengerti perasaan Kita tanpa harus diminta.
⇉ Dia yang tak pernah menuntut cinta Kita untuk diperlihatkannya.
⇉ Dia yang tak pernah ingin membuat Kita menangis karena ulahnya.
⇉ Dia yang selalu menghargai dan memuliakan Kita.
⊙ Karena dia tahu bahwa ketulusan cinta itu tidak perlu diperlihatkan di depan orang banyak agar mereka tahu bahwa Kita adalah satu²nya cintanya.
⊙ Melainkan bagaimana dia mampu membuktikan seperti apa dia mampu untuk selalu setia dan melindungi kita serta bertanggung jawab untuk menghalalkan Kita.
⊙ Bukan hanya sekedar cinta di mulut saja.
⊙ Dan bukan cinta pelampiasan nafsu belaka



Bukti orang-orang yang mencintai kita:
    1. Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tahu…
    2. Seseorang yang mencintaimu, akan membalut hatimu yang pernah terluka dan menjaganya dengan setulus hati agar tidak terluka lagi dan ia akan memberikanmu yang terbaik walau harus menyakiti hatinya sendiri…
    3. Seseorang yang mencintaimu, akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia dan ia akan ikut bahagia walau kamu yang dicintainya bahagia bersama orang lain. Ciri – ciri orang yang benar – benar mencintai kita
    4. Seseorang yang mencintai kamu, akan marah-marah atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya atau telp-nya, karena ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi ke kamu…
    5. Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan air matanya dihadapanmu. Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu berdegup / berdenyut /bergetar untuk kamu…
    6. Orang yang mencintai kamu biasaya akan selalu membuat dirimu nyaman jika saat kamu bersamanya.
    7. Seseorang yang mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yg kamu ucapkan, bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata – kata itu tepat waktunya…
    8. Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah, karena ia tidak mau mengingkari janjinya. Ia ingin kamu untuk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman selama-lamanya…
    9. Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa, ia mencintaimu. Dia hanya tahu, dimata dia, kamulah satu -satunya…
    10. Seseorang yang mencintai kamu, sebenarnya selalu membuatmu marah /gila /jengkel / stress. Tapi ia tidak pernah tahu hal bodoh apa yang sudah ia lakukan, karena semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu…
    11. Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian/ kesempatan istimewa, seperti perayaan hari ulang tahunmu, tapi ia tahu bahwa setiap detik yang ia lalui, ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini…
    12. Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata Aku mencintaimu dengan mudah, karena segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu, tetapi hanya ia yg akan mengatakan kata “I LOVE U” pada situasi yang spesial, karena ia tidak mau kamu salah mengerti, dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu…
    13. Seseorang yang mencintai kamu, tidak tahu apakah ia harus menelponmu ketika kamu marah, tetapi ia akan mengirimkan pesan setelah beberapa jam. Jika kamu menanyakan : mengapa ia telat menelepon, ia akan berkata : Ketika kamu marah, penjelasan dari dirinya semua hanyalah sampah. Tetapi, ketika kamu sudah tenang, penjelasannya baru akan benar – benar berguna.
    14. Seseorang yang mencintaimu, akan selalu menyimpan semua benda2 yang telah kamu berikan, bahkan kertas kecil bertuliskan ‘I LOVE U’ ada didalam dompetnya…
    15. Seseorang yang mencintaimu, jarang mengatakan kata – kata manis. Tapi kamu tahu, ‘kecupannya’ sudah menyalurkan semua. Seseorang yang mencintai kamu, akan selalu berusaha membuat mu tersenyum dan tertawa walau terkadang caranya membingungkanmu …
    16. Seseorang yang mencintai kamu biasanya selalu bersikap reaktif jika ada orang yang membicarakan kamu.
    17. Seseorang yang benar – benar mencintai kamu, akan merasa bahwa sesuatu harus dikatakan sekali saja, karena ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya. Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa bahwa tidak ada yang akan membuatnya bahagia / tersenyum…
    18. Seseorang yang mencintai kamu, misalnya : ia akan pergi ke airport untuk menjemput kamu, dia tidak akan membawa seikat mawar dan memanggilmu sayang seperti yang kamu harapkan. Tetapi, ia akan membawakan kopermu dan menanyakan : Mengapa kamu menjadi lebih kurus dalam waktu 2 hari? Dengan hatinya yang tulus.
    19. Seseorang yang mencintai kamu itu biasaya selalu menggodamu dengan ejekan kecil namun setelah itu dia akan memujimu dengan hatinya yang tulus.

Minggu, 22 April 2012

MUJIZAT ALQUR'AN

*** MUKZIZAT ALQURAN *** Mukjizat AlQur an diakui oleh berbagai pihak, baik orang beriman maupun orang kafir. Sejak dulu hingga kini, bahkan hingga akhir zaman, tak ada kitab yang mampu menandingi keindahan gaya bahasanya. Cukup banyak pujangga dan sastrawan yang menulis puisi namun tak satupun yang berhasil mampu menandingi keindahan Al Quran. Kitab suci ini dijamin keontetikannya sepanjang masa.... “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.” (QS Al Hijr:9).

Tak satu huruf pun dapat ditambahkan, tak satu huruf pun bisa dikurangi dari Al-Quran. Bahkan tak satu pun titik boleh digeser dari satu huruf ke huruf lain. Jika ada yang mencoba melakukan perubahan pada Al-Quran hal tersebut dapat diketahui dengan mudah. Sebab begitu banyak penghafal Al-Quran dari masa ke masa. Dan tak satu pun kitab di dunia ini yang abadi seperti keabadian al-Quran.

Belum pernah ada dalam sejarah keajaiban di dunia ada sebuah benda yang semisterius dan semenarik seperti apa yang digambarkan ayat-ayat Al-Quran, kata pr kata, ayat per ayat. Bahkan dalam pengucapan huruf dan kata-katanya muncul melodi indah dalam susunan tangga nada yang rumit. Salah satu misteri kerumitan itu terletak pada angka 19.

Dalam al-Quran terdapat 9 surah yang memiliki lebih dari 128 ayat. Dari 9 surah tersebut ada 19 ayat yang merupakan kelipatan dari 128 atau 129. Penjumlahan dari 19 ayat itu adalah 2.698 (19 x 142). Dan angka 2.698 bukan angka sembarangan. Karena kata Allah dalam Al-Quran ditulis sebanyak 2.698 kali.

Mungkinkah itu sebuah kebetulan? Atau hasil rekayasa digital dari abad ke-6 Masehi? Padahal struktur digital 114 surah dalam Al-Quran itu bisa dihafal oleh para penghafal al-Quran bahkan dibaca dengan suara mengalun dengan tujuh macam gaya yang disebut qiroah as-sab’ah.

Tapi bagaimana menjelaskan angka 19 itu? Jika kita bisa meng-coding bilangan biner (1 dan 0 ) dalam komputer, Al-Quran di-coding dengan bilangan 1.9. Keduanya adalah bilangan primer yang tidak bisa dibagi kecuali dengan dirinya sendiri. Berbeda dengan konsep kebanyakan filsafat yang mengacu pada angka 12 ( 12 bulan, 12 untuk selusin, 12 shio cina, 12 zodiak, dan kemudahan bagi rata dalam bilangan 12), Al-Quran memberikan angka 19.

Di sinilah keunikan itu terjadi. Jumlah 114 sebagai jumlah surah dalam Al-Quran adalah hasil dari 6x 19 =144. Dan uniknya angka 619 juga merupakan deret bilangan prima yang ke-114. (1,3,5, dan seterusnya sampai suku ke 114). Dan terakhir kalimat Wahdahu La Syarikalahu ( Tuhan Maha Esa, tidak bisa disekutukan), secara geometris memiliki nilai 619 dan secara semantic memiliki arti prima. Dan bilangan prima tidak boleh di-syirkah, diduakan atau dibagi dua.

Belum lagi makna yang tersirat tentang bilangan ganjil sebagai bilangan yang mengandung keutaman dalam Islam. Iman Islam disusun dari bilangan prima pada deret ke-144, dan bilangan prima menempati posisi istimewa dalam susunan ini.

Bukan itu saja. Pada tahun 1999 para ilmuwan telah menemukan elemen ke-144 dalam tabel periodic elemen kimia dengan fraksi paling kecil yang sangat dinamis. Para ilmuwan sepakat akan sulit lagi untuk menemukan bilangan atom selanjutnya. Dengan demikian secara kauniyah alam telah menjelaskan keberpihakannya pada agama Allah.

Sungguh merupakan suatu keajaiban jika kita mencermati fakta-fakta berikut. Kelima ayat pertama dari wahyu pertama yang turun yaitu surah Al-Alaq terdiri atas 19 kata. Dan 19 kata tersebut terdiri dari 76 huruf yang merupakan kelipatan dari angka 19 (4×19=76). Dalam Al-Quran, surat Al-Alaq berada di urutan ke-96. Jika dihitung terbalik dari belakang, surah tersebut berada pada urutan ke-19.

Mengapa angka 19? Angka ini unik, karena tidak memiliki pembagi, alaias tidak bisa dibagi. Dalam matematika, angka 19 dianggap sebagai bilangan prima yang unik, karena terdiri dari bilangan terkecil yaitu 1 dan bilangan terbesar yaitu 9, seperti alfa dan omega dalam susunan abjad.

Sungguh ajaib pula bahwa jumlah huruf dalam kalimat Bismillahi rahmanir rahim adalah juga 19. Dalam Al-Quran kata ism ( nama) muncul sebanyak 19 kali, sedangkan kata Allah terdapat 2.698 alias 19 x 142, sedangkan Ar-Rahman (Yang Maha Penyayang) muncul 57 kali (19×3), sementara Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang) muncul 114 kali (19×6), angka yang sama dengan jumlah surah dalam al-Quran.

Ini tenulah hanya secuil keajaiban Al-Quran. Segudang keajaiban kitab suci wahyu Allah SWT ini belum banyak yang terpecahkan oleh kemampuan otak manusia yang sangat terbatas.

Selasa, 10 April 2012


Nama dosen   : Ardi Eko Mulyadi, S.Pi
Mata Kuliah    : Ikhtiologi



Laporan Praktikum Ikhtiologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)



Disusun oleh :
KELOMPOK IV

LAMALIKI PADAI                         SAFARUDDIN
ABDUL MUIS                                  SYAMSINAR
ABD RAHMAN                                TRYA IRVA
ISMAIL K                                         FINSENSIUS M
SUKRI                                               KURNIAWAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KELAUTAN
(STITEK) BALIK DIWA
MAKASSAR
2011

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Ikan Nila  (Oreochromis niloticus)  merupakan  jenis  ikan air   tawar  yang banyak diminati oleh konsumen ikan air tawar. Usaha budidaya ikan nila sangat berkembang   pesat   di Indonesia,   karena   pertumbuhan   ikan   nila   relatif   cepat khususnya ikan nila jantan, mudah dikembangkan dan efisien terhadap pemberian pakan tambahan, sehingga banyak pelaku budidaya yang membudidayakan ikan nila.  Produksi   ikan nila meningkat  secara signifikan dari   tahun ke  tahun.  Pada tahun   2004   jumlah   produksi   ikan   nila   hanya   97.116   ton,   pada   tahun   2007 meningkat menjadi 206.904 ton dan tahun 2008 sudah mencapai 220.900 ton ikan nila (DKP, 2008).

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari Sungal Nil dan danau- danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan.
[JAKARTA] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan varietas ikan nila unggul dan mie nonterigu dari sagu untuk menjawab potensi kerawanan pangan nasional.  Pemilihan perekayasaan dan pengembangan teknologi produksi ikan nila unggul diharapkan bisa meningkatkan ketersediaan protein hewani di Indonesia. Sedangkan mie sagu diharapkan mensubstitusi mie dari terigu.

Direktur Pusat Teknologi Pertanian BPPT Nenie Yustiningsih menyatakan saat ini secara nasional konsumsi protein hewani di masyarakat Indonesia masih rendah hanya sekitar 7,8 persen dari angka idealnya 12 persen. Sisanya 62 persen asupan protein hanya berasal dari protein biji-bijian (serelia). "Padahal protein hewani penting, karena mengandung asam amino esential untuk kecerdasan, pertumbuhan fisik yang tidak hanya dapat dipenuhi protein dari padi-padian saja," katanya dalam bincang iptek, di Jakarta, Selasa (4/10).  Untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber protein hewani maka BPPT mengembangkan varietas nila (Oreochromis niloticus) unggul atau biasa dikenal dengan ikan mujair dan sudah memasyarakat di petani serta perikanan air tawar. 
Tahun 2006, BPPT berhasil melepas varietas ikan nila Genetically Supermale Indonesian Tilapia (GESIT) yaitu ikan nila jantan kromosom YY jika dikawinkan dengan nila betina akan menghasilkan ikan nila monoseks jantan jenetis atau Genetycally Male Tilapia (GMT) yang memiliki keunggulan cepat tumbuh 1,3-1,5 kali dibandingkan ikan nila betina.  Bahkan usia panen saat benih ditabur sebesar 5 cm hanya enam bulan berbobot lebih dari 500 gram, lebih cepat dibanding budidaya nila biasa yang butuh waktu panen 8-9 bulan. 

Budidaya varietas nila GESIT dan GMT itu tambah Nenie bahkan sudah tersebar di 28 provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk tahun 2008, BPPT kembali mengembangkan perekayasaan ikan nila Salin peranakan nila GMT yaitu suatu varietas ikan nila yang toleran terhadap perairan payau dengan salinitas lebih dari 20 ppt. "Selain itu pengembangan nila Salin sebagai antisipasi pemanasan global yang dapat meningkatkan salinitas tambak. Untuk itu nila Salin akan terus diuji untuk melihat adaptasi terhadap salinitas, dapat mengantisipasi penyakit pada ikan dengan pemberian vaksin streptokokus," ucapnya.  Selain perekayasaan nila varietas unggul, BPPT juga mengembangkan diversifikasi pangan mie nonterigu berbahan dasar sagu. Direktur Pusat Teknologi Agroindustri BPPT Priyo Atmaji mengatakan hampir 98 persen penduduk Indonesia mengkonsumsi beras. 
Indonesia harus membangun potensi pangan lokal seperti tepung-tepungan dari sagu dan jagung untuk mengantisipasi ancaman ketersediaan beras dan terigu.
"Di Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah lumbung jagung yang potensinya luar biasa, tetapi hampir 100 persennya untuk pakan ternak. Gunung Kidul, Temanggung pusat singkong yang sejauh ini hanya diandalkan sebagai makanan tradisional. Sedangkan di Irian, sagu masih melimpah ruah," kata Priyo.  Ketergantungan konsumsi terigu untuk mie pun masih luar biasa di Indonesia. Menurut Priyo, perorang rata-rata mengkonsumsi 55 bungkus mie instan berbahan terigu per tahun. Secara total diperkirakan konsumsi mie instan nasional hampir 10 juta ton per tahun.  Priyo menjelaskan mie asal jagung dan sagu baik untuk penderita diabetes karena kadar gula rendah dibanding mie instan tepung terigu. Mie jagung dan sagu pun diproduksi tanpa pengawet dan zat pewarna berbahaya. Namun modifikasi mie jenis ini masih menunggu standar nasional Indonesia. [R-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Ikan Nila
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
2.2 Klasifikasi Ikan Nila

Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Oreochromis niloticus
Nama binomial Oreochromis niloticus Linnaeus, 1758
2.3 Pemerian
Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cmdan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip punggung ( pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari.
Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak.ada garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat keseimbangan ikan pada saat berenang
Ikan nila yang masih kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapai 50 gram, dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina. Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh.sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya besar.
2.4 Kebiasaan dan Penyebaran
Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.
Ikan ini sangat peridi, mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari perkataan Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai ke Kongo dan Liberia; yaitu di Sungai Nil (Mesir), Danau Tanganyika, Chad, Nigeria, dan Kenya. Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak peradaban Mesir purba.
Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan nila mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya mengulum telur-telur yang telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder (pengeram telur dalam mulut).
Karena mudahnya dipelihara dan dibiakkan, ikan ini segera diternakkan di banyak negara sebagai ikan konsumsi, termasuk di pelbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi mengingat rasa dagingnya yang tidak istimewa, ikan nila juga tidak pernah mencapai harga yang tinggi. Di samping dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering pula dijadikan filet.
2.5 Anak Jenis dan Kerabatnya
Ada beberapa anak jenis ikan nila, di antaranya:
http://bits.wikimedia.org/skins-1.19/common/images/magnify-clip.png
          O. niloticus niloticus
  • Oreochromis niloticus baringoensis Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus cancellatus (Nichols, 1923)
  • Oreochromis niloticus eduardianus (Boulenger, 1912)
  • Oreochromis niloticus filoa Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus niloticus (Linnaeus, 1758)
  • Oreochromis niloticus sugutae Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus tana Seyoum & Kornfield, 1992
  • Oreochromis niloticus vulcani (Trewavas, 1983)
Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis mossambicus). Dan sebagaimana kerabatnya itu pula, ikan nila memiliki potensi sebagai ikan yang invasif apabila terlepas ke badan-badan air alami.
Genus Oreochromis memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air pada kisaran yang lebar. Anggota-anggota genus ini dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem sekalipun, karena sering ditemukan hidup normal pada habitat-habitat di mana jenis ikan air tawar lainnya tak dapat hidup.

2.6  Persyaratan Lokasi Budidaya Ikan Nila
a) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. (sumber: kantor deputi menegristek bidang pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga MIG Corp )
b) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan    pengairan kolam secara gravitasi.
c) Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi (500 m dpl).
d) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di kolam dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.
e) Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air arus deras.
f) Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8.
g) Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30 oC.
h) Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.

2.7  Nilai Gizi
Ikan nila dan mujair merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia. Karena budidayanya mudah, harga jualnya juga rendah. Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, nila dan mujair tidak dianjurkan dicampur dengan ikan lain karena memiliki perilaku agresif.
Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang berkait dengan peredaran darah
2.7 Kandungan nutrisi pada ikan nila

Ikan nila adalah salah satu jenis ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Ikan ini merupakan jenis ikan vegetarian jadi tidak mengandung merkuri yang tinggi. Selain itu, ikan nila ini mengandung protein yang tinggi. 

Informasi kandungan nutrisi pada ikan nila

Setiap 100 g ikan nila yang telah dimasak mengandung:
  • Kalori : 128 kcal
  • Protein 26 gm
  • Karbohidrat: 0 gm
  • Total lemak: 3 gm
  • Lemak jenuh: 1 gm
  • Lemak tak jenuh: 2 gm
  • Transfat: 0 gm
  • Kolesterol: 57 mg
  • Fiber: 0 gm
  • Selenium: 54.40 mcg (78% DV)
  • Vitamin B12: 1.86 mcg (31% DV)
  • Niacin: 4.74 mg (24% DV)
  • Fosfor: 204.00 mg (20% DV)
  • Kalium: 380 mg (11% DV)
2.8 Budidaya dan pembenihan
Langkah pertama dalam budidaya ikan nila ialah pemilihan induk ikan yang akan dibiakkan. Sebagai induk dipilih ikan-ikan yang telah cukup umurnya dan siap memijah. Rasio ideal antara induk jantan dan betina adalah 1:3. Padat penebarannya disesuaikan dengan wadah atau kolam pemeliharaan. Ikan nila yang dipelihara dalam kepadatan populasi tinggi, pertumbuhannya kurang pesat.Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air kolam pemeliharaan. Kualitas air yang kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Beberapa parameter yang menentukan kualitas air, di antaranya:Keramba jala apung untuk memelihara ikan nila di Ranu Pakis, Klakah, Lumajang
  • Suhu
Suhu atau temperatur air sangat berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhan organisme serta memengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi organisme perairan. Suhu juga memengaruhi oksigen terlarut dalam perairan. Suhu optimal untuk hidup ikan nila pada kisaran 14-38 °C. Secara alami ikan ini dapat memijah pada suhu 22-37 °C namun suhu yang baik untuk perkembangbiakannya berkisar antara 25-30 °C.
  • pH
Nilai pH merupakan indikator tingkat keasaman perairan . Beberapa faktor yang memengaruhi pH perairan di antaranya aktivitas fotosintesis, suhu, dan terdapatnya anion dan kation. Nilai pH yang ditoleransi ikan nila berkisar antara 5 hingga 11, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal adalah pada kisaran pH 7–8 .
  • Amonia
Amonia merupakan bentuk utama ekskresi nitrogen dari organisme akuatik. Sumber utama amonia (NH3) adalah bahan organik dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan maupun dalam bentuk plankton dari bahan organik tersuspensi. Pembusukan bahan organik, terutama yang banyak mengandung protein, menghasilkan ammonium (NH4+) dan NH3. Bila proses lanjut dari pembusukan (nitrifikasi) tidak berjalan lancar maka dapat terjadi penumpukan NH3 sampai pada konsentrasi yang membahayakan bagi ikan.
  • Oksigen terlarut
Oksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses pembakaran makanan, aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Sumber oksigen perairan dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan nila adalah lebih dari 5 mg/l.
Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran di dasar kolam juga akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton; air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecoklatan karena banyak mengandung diatom. Plankton ini baik sebagai makanan ikan nila, sedangkan plankton biru kurang baik. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan.
2.9  Manfaat

Seperti yang anda lihat pada data di atas, ikan nila memiliki kandungan protein yang tinggi tetapi rendah lemak bahkan tidak mengandung karbohidrat sehingga cocok untuk diet. Ikan nila dikenal sebagai ikan abad 21 yaitu makanan berprotein tinggi dan tidak mengandung karbohidrat. Ikan nila tidak mengandung omega -3 sebanyak ikan mas atau salmon, tetapi ikan nila merupakan pilihan yang baik jika dibandingkan daging ayam atau daging sapi apalagi daging babi. 

Cara memasak ikan nila yang paling baik adalah dengan cara dipanggang atau dikukus. Hal ini dilakukan untuk mengurangi lemak total dalam makanan. Ingatlah bahwa cara memasak ikan nila dapat merubah kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
sumber: buzzle.com

BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat
Waktu praktek mata kulia Ikhtiologi pada ikan Nila pada tanggal 31 Maret 2012 pukul 10 sampai 12 wita .Dan tempat praktek berlangsung di kampus STITEK BD Makassar lt.3
3.2 Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktek berlangsung a/l:
·         Pisau cutter 5 buah
·         Baki/baskom 1 buah
·         Kertas HvS ….
·         Pulpen 2 buah
·         Pensil 2 buah
·         Hand Phone 1 buah
·         Papan alas 1 buah
·         Penghapus 1 buah
·         Mistar/penggaris 1 buah
·         Tissue 1 packs
3.2.1 Fungsi Masing-masing Alat
1.      Pisau cutter, untuk membela bagian organ ikan yang akan diteliti dan juga berfungsi untuk yang lain.
2.      Baki/baskom,untuk menaruh atau menempatkan bahan(ikan nila)
3.      Kertas HvS,untuk mencatat dan menggambar bagian-bagian yang diteliti
4.      Pulpen untul menulis beberapa hal yang perlu guna sebagai pegangan.
5.      Pensil untuk melukis bagian organ-organ ikan nila yang telah diteliti.
6.      Hand phone untuk sebagai alat documentasi pada saat praktek berlangsung.
7.      Papan alas untuk menaruh objek(ikan nila) yang akan diteliti.
8.      Penghapus untuk menghapus tintas pensil jika ada gambar yang salah .
9.      Mistar/penggaris untuk mengukur panjang,tinggi (morfometrik) ikan nila.
10.  Tissue untuk membersihkan peralatan dan yang lainnya pada saat praktek berlangsung hingga selesai.


3.3 Prosedur kerja
Prosedur pada saat praktek yaitu siapkan ikan Nila yang akan diamati di diatas papan alas yang telah disediakan kemudian ikan yang akan diamati dimatikan terlebih dahulu yaitu dengan cara membaca basmalah dahuluh kemudian menusuk unjung pisau cutter ke bagian kepala ikan unutk memutuskan medulangoblongotangnya,setelah pingsang belah perutnya dengan pisau cutter secara melingkar mulai dari belakng operculum sampai anus dan hati-hati jangan sampai terkena organ dalamnya selanjutnya amati organ-organ yang berhubungan dengan system pencernaan,system pernafasan,system peredaran darah dam system reproduksi.
3.3 Bahan
Ikan nila

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.Ikan Nila
Ikan nila adalah salah satu komoditas perikanan yang sangat popular dimasyarakat, karena selain harganya murah rasanya enak, kandungan proteinnya pun cukup tinggi. Ikan nila merupakan ikan yang memiliki bentuk tubuh pipih atau kompres dan memanjang serta langsing. Ikan ini juga memiliki lima buah sirip yang terdiri dari sirip dorsal, sirip pectoral, sirip anal, sirip caudal dan sirip ventral. Mulut ikan nila yang dapat disembulkan keluar, sehingga mulut ikan nila ini dapat dimasukkan kedalam jenis mulut bentuk terminal. ikan nila mempunyai dua linea lateralis yang benbentuk garis putus-putus, kedua linea lateralis tersebut tidak saling berhubungan, melainkan terpisah yang satu dengan yang lainnya. Linea lateralis yang pertama mulai dari operculum sampai perut dan linea lateralis yang kedua terdapat pada bagian ekor. Ikan nila ini secara khusus mempunyai cirri yaitu berupa alat pernapasan tambahan yang berupa labirin ang berfungsi untuk mempertahankan diri untuk hidup didalam air yang kandungan oksigennya rendah. Dan ikan ini termasuk kedalam Eurihaline yaitu ikan yang mampu hidup dalam kisaran salinitas yang luas antara 5-45 ppm. Selain itu ikan ini juga mempunyai kelebihan antara lain:
- Mudah berkembang biak.
- Tahan terhadap perubahan lingkungan.
- Tahan terhadap serangan penyakit.
- Pemakan segala (Omnivora).
Ikan nila ini banyak ditemukan diperairan tenang, seperti danau, rawa, dan waduk serta mempunyai tingkat toleransi terhadap lingkungan sangat tinggi.
4.2.Pengertian Morfologi
Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos).Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari mengenai pembentukan kata. Berikut beberapa ilmu yang menggunakan nama morfologi:
4.3 Morfologi Ikan Nila
Berdasarkan morfologinya, kelompok ikan Oreochromis memang berbeda dengan kelompok tilapia. Secara umum, bentuk (tubuh nila memanjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Betuk matanya besar dan menonjol dengan tepi berwarna putih. Gurat sisi (linea literalis) terputus di bagian tengah tubuh, kemudian berlanjut lagi, tetapi letaknya lebih ke bawah dibandingkan dengan letak garis yang memanjang di atas sirip dada. jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sirip punggung, sirip perut, dan sirip duburnya memiliki jari-jari lemah, tetapi keras dan tajam seperti duri. Sirip punggung dan sirip dada berwarna. hitam. Pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam.
Nila memiliki lima buah Sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip data (pectoral fin) sirip perut (venteral fin), sirip anal (anal fin),dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.
Ikan ini memiliki ciri fisik badan dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 banding 1. Sirip punggung dengan 16-17 duri tajam dan 11-15 duri lunak dan dubur dengan 3 duri 8-11 jari-jari. Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita hitam belang yang makin mengabur pada ikan dewasa.Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 sirip punggung dengan warna merah kemerahan atau kekuningan saat musim berbiak. (wikipedia 2009)
4.4 Pengertian Morfometrik Ikan
Ciri morfometrik pada ikan Setiap ikan mempunyai ukuran yang berbeda beda, tergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan lingkungan hidupnya. Fakor factor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah makanan ,ph, suhu, dan salinitas, factor factor tersebut, baik secara sendiri sendiri maupun secara bersama sama , mempuyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua ekor ikan mempunyai umur yang sam namun ukuran mutlak di antara keduanya dapat saling berbeda. Ukuran ikan adalah jarak antara suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh yang lainya. Satuan ukuran yang digunakan sangat bervariasi. Di Indonesia, satuan ukuran yang umum digunakan adalah sentimeter (cm) atau millimeter (mm), tergantung dari keinginan si pengukur . ukuran ukuran ini sering disebut ukuran mutlak. Untuk memperoleh ukuran yang lebih teliti, sebaiknya si pengukur menggunakan jangka sorong (caliper) Adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk memberikan ukuran bagian bagian ikan dalam uykuran mutlak (misalnya cm) pada saat melakukan identivikasi. Ukuran yang digunakan untuk identivikasi hanyalah merupakan ukuran perbandingan. Se ekor ikan yang memiliki panjang total 25 cm dan panjang kepala 5 cm, maka perbandingan yang dinyatakan adalah panjang kepala sam dengan seperlima panjang total tubuhnya.
4.5 Morfometrik Ikan Nila
Ikan Nila ini mempunyai bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping, warna agak putih kehitaman, semakin kebagian ventral atau perut makin terang. Pada tubuhnya terdapat sepuluh buah garis-garis vertical berwarna hijau kebiruan, sedangkan pada sirip ekor terdapat delapan buah garis-garis melintang yang ujungnya berwarna kemerah-merahan. Mata tampak menonjol agak besar dan dipinggirnya berwarna hijau kebiru-biruan. Letak mulut terminal atau diujung tubuh. Posisi perut terhadap sirip dada adalah thoracic. Garis rusuk (linea lateralis) terputus menjadi dua bagian, yang letaknya memanjang diatas sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Tipe sisik ctenoid atau sisik sisir. Bentuk sirip ekorberpinggiran tegak. Rumus jari-jari sebagai berikut; D. XVII.13 ; V. I. 5 ; A. III. 10 ; dan C. 18.(Sugiarto, 1988).

4.5.1 . Hasil Pengamatan Morfometriks Ikan Nila

Gambar:
·         Panjang Total                                : 30 cm
·         Panjang Standar                            : 25 cm
·         Panjang Sirip Punggung                : 13,5 cm
·         Panjang Sirip Dubur                      : 4 cm
·         Panjang Sirup                                : 10 cm
·         Tinggi Badan                                : 8,5 cm
·         Panjang Kepala                             : 7,9 cm
4.6 Sistem Pencernaan
Definisi : Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah. Organ-organ : Saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut :  hati, empedu, pankreasà lambung à esofagus àmulut/rongga mulut   ususà(pilorus dan pilorik saeka) Organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas
Organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang.Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga, dsb), herbivor (makan plankton, tanaman air, dsb), dan omnivor (makannya campuran). Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :

- bentuk mulut, posisi mulut
- tipe gigi : canin, incisor, dsb
- tulang-tulang tapis insang : rapat, panjang, halus, dsb
- perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya
 Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu). Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.
4.7 Sistem Sirkulasi (Peredaran Darah)
Definisi : Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ : jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah)
Jantung ikan :
- Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan jantung hewan  ada alat pacu jantung yg memungkinkan jantung terus berdenyutàlain  walaupun otak sudah rusak
- Bagian-bagian jantung :
• Atrium – berdinding tipis
• Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
• Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi àdiedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor   kembali ke jantung dan seterusnya.àsetelah mengedarkan nutrisi dsb
4.7 Sistem Respirasi (Pernafasan)
Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Organ-organ pernafasan :
mengambil O2 dari perairanà letak? à- terutama insang à- organ tambahan   mengambil O2 dari udara;àparu-paru, labirin, dsb pada embrio dan larvaàkulit dan kantung kuning telur
Insang, bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Mekanisme pernafasan :
Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
Hal-hal yang berkaitan dg sistem pernafasan :
1. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2. Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l :
pedagang ikanàa. menuju permukaan
a. menuju tempat pemasukkan air
b. menuju tempat air yg berarus
3. Daun insang harus dalam keadaan lembab
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 >>
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2 >>
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 >>
4. Stadia reproduksi



BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip punggung ( pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari.
Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak.ada garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat keseimbangan ikan pada saat berenang. Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh.sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya besar.
Saran 
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu agar praktikum dapat bejalan dengan baik. Dan untuk praktikan agar menyiapkan materi-materi yang mendukung jalannya praktek agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat.

DAFTAR PUSTAKA

Bardach, J.E.; J.H. Ryther & W.O. McLarney. 1972. Aquaculture. the Farming and Husbandry of Freshwater and Marine Organisms. John Wiley & Sons.
Boyd. C.E. 1982. Water quality Management For Pond Fish Culture. Amsterdam, Netherland : Scientific Pulishing Company
Commonly Consumed Fish, Tilapia, Deadly Source of Fatty Acids. medindia.net. Akses 11 Juli 2008
Fatimah. 2010. Tikus http://pottermania-fatimah.blogspot.com/2010/02/tikus.html diakses tanggal 18 Desember 2010, pukul 20.19
http://migroplus.com/brosur/budidayaikannila.pdf , diakses 02/04/2012 20:19 wita
Juliahasni. 2008. Budidaya Ikan Nila. http://juliahasni.wordpress.com/ diakses tanggal 18 Desember 2010, pukul 20.19
Kottelat, M.; A.J. Whitten; S.N. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus, Jakarta..
Nagl, S.; H. Tichy; W.E. Mayer; I.E. Samonte; B.J. McAndrew & J. Klein. 2001. Classification and Phylogenetic Relationships of African Tilapiine Fishes Inferred from Mitochondrial DNA Sequences. Molecular Phylogenetics and Evolution 20(3): 361–374.
Watanabe, T.1998. Nutrition and Mariculture. JICA Textbook. The General Aquaculture Course. Departement of Aquatic Bioscience. Tokyo Universityof Fisheries. Tokyo