Minggu, 24 Juli 2011

MALARIA


Nama Dosen: Alfa Bonga S,Kp
Mata Kulia : Farmakologi

MALARIA
Add caption

DISUSUN OLEH
Nama: Abuhari Manuama
Nim: E.10 11401 160








SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS
MAKASSAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Penyakit Malaria dalam mata kulia Farmakologi Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk melengkapai nilai ujian final smester 3 (tingkat 1)
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1.Ibu Alfa sebagai Dosen mata kulia Farmakologi yang telah memberi tugas sebagai pelengkap niali mata kulia tersebut.
2.Kepada teman-teman yang telah membantu berikan saran dan segenap kata untuk bisa menyelesaikan tugas ini 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG.......................................................................................1
1.1 TUJUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1PENGERTIAN...............................................................................................2
2.2 SEBAB DAN GEJALA..................................................................................3
2.3 PENGOBATAN............................................................................................4
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

   Penyakit malaria adalah penyakit menular yang banyak di derita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis. Penyakit malaria banyak ditemukan pada penduduk yang tinggal di daerah rawa. Vektor yang berperan dalam penularan penyakit malaria adalah nyamuk anopheles. Plasmudium yang menyebabkan penyakit malaria berasal dari spesies Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Plasmodium malaria (Hiswani, 2004).

   Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit  malaria dapat dilakukan dengan berbagai metode. Salah satu metode yang digunakan untuk menemukan jenis dan stadium dari parasit penyebab malaria adalah sediaan darah malaria. Metode standar diagnosis malaria berdasarkan pada hasil pembacaan sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal menggunakan mikroskop setelah sediaan darah diwarnai menggunakan larutan Giemsa dengan menggunakan konsentrasi tertentu. Kemampuan seorang analis baik dalam membuat sediaan darah, mewarnai dan memeriksanya sangat menentukan ditemukannya parasit malaria. (Depkes, 1999).

 Sediaan darah malaria dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal. Ada tidaknya plasmodium pada sediaan darah dipengaruhi oleh stadium yang sedang terjadi pada penderita. Stadium itu meliputi Stadium dingin dan stadium demam. Demam disebabkan oleh pecahnya sizon darah yang telah matang dan masuknya merozoit darah kedalam aliran darah. (Hiswani, 2004).

1.2 Tujuan
·         Tujuan Umum
Untuk dapat mengetahui apa arti penyakit malaria,gejalah,penyebab,dan bagaimana cara pengobatannya
·         Tujuan Khusus
Untuk sebagai pelengkap nilai ujian final di mata kulia FARMAKOLOGI



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Malaria adalah penyakit yang ditularkan nyamuk menular dari manusia yang disebabkan oleh protista eukariotik dari genus Plasmodium. Ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, termasuk banyak dari Sub-Sahara Afrika, Asia dan Amerika. Malaria adalah umum di daerah ini karena jumlah yang signifikan dari curah hujan dan suhu tinggi yang konsisten, hangat, suhu yang konsisten dan kelembaban yang tinggi, bersama dengan air tergenang di mana larva matang, sediakan nyamuk dengan lingkungan yang diperlukan untuk pembibitan terus menerus. penyebab penyakit ini adalah protozoa, ditemukan pada tahun 1880 oleh Charles Louis Alphonse Laveran, sedangkan ia bekerja di rumah sakit militer di Constantine, Aljazair, ia mengamati parasit dalam hapusan darah diambil dari seorang pasien yang baru saja meninggal karena malaria hasil Penyakit dari perkalian parasit malaria dalam sel darah merah, menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam dan sakit kepala, dalam kasus yang parah berkembang menjadi koma, dan kematian.
Empat spesies Plasmodium dapat menginfeksi dan ditularkan oleh manusia. Penyakit yang parah sebagian besar disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Malaria disebabkan oleh Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae umumnya merupakan penyakit ringan yang jarang fatal. Sebuah spesies kelima, Plasmodium knowlesi, adalah zoonosis yang menyebabkan malaria di kera tetapi juga dapat menginfeksi manusia.Penularan malaria dapat dikurangi dengan mencegah gigitan nyamuk dengan distribusi kelambu murah dan penolak serangga, atau oleh nyamuk langkah-langkah pengendalian seperti penyemprotan insektisida di dalam rumah dan mengeringkan air berdiri di tempat nyamuk bertelur. Meskipun banyak yang sedang dikembangkan, tantangan memproduksi vaksin secara luas yang tersedia yang memberikan perlindungan tingkat tinggi untuk periode yang berkelanjutan masih harus dipenuhi. Dua obat juga tersedia untuk mencegah malaria di pelancong ke negara-negara endemik malaria ( profilaksis).
Berbagai obat antimalaria yang tersedia. Dalam 5 tahun terakhir, pengobatan infeksi P. falciparum di negara-negara endemik telah diubah dengan menggunakan kombinasi obat artemisinin mengandung derivatif. Malaria berat diobati dengan kina intravena atau intramuskular atau, semakin, yang artesunat turunan artemisinin yang lebih unggul kina pada anak dan orang dewasa Resistensi telah dikembangkan untuk obat antimalaria beberapa., Terutama klorokuin.
Setiap tahun, ada lebih dari 225 juta kasus malaria, menewaskan sekitar 781.000 orang setiap tahun sesuai dengan 2010 Laporan Malaria WHO Dunia, 2.23% dari kematian di seluruh dunia. Mayoritas kematian anak-anak muda di sub-Sahara Afrika.] Sembilan puluh persen dari malaria terkait kematian terjadi di sub-Sahara Afrika. Malaria adalah umumnya terkait dengan kemiskinan, dan memang bisa menjadi penyebab kemiskinan dan hambatan utama bagi pembangunan ekonomi.
2.2 Sebab dan Gejala
Seorang pasien datang ke praktek dokter. Ketika ditanya tentang keluhannya, spontan ia menjawab, "Saya sakit malaria, Dok. Tolong kasih saya obat malaria".
Hal seperti ini lazim terjadi. Penderita memvonis dirinya menderita malaria, hanya karena ia demam, sakit kepala, atau lemah lesu. Padahal, diagnosis malaria tidak segampang itu ditegakkan.
Malaria merupakan salah penyakit infeksi tropis dengan berbagai macam gejala. Gejala yang paling menonjol adalah demam disertai menggigil, dan berkeringat. Kemudian sakit kepala, mual-muntah, diare, kadang-kadang disertai nyeri otot dan pegal-pegal.
Orang yang baru pertama kali terkena malaria (belum mempunyai imunitas terhadap malaria) biasanya akan mengalami gejala berikut :
  1. Menggigil (selama 15-60 menit). Penderita seringkali membutuhkan selimut berlapis-lapis, saking 'merasa' dinginnya.
  2. Setelah itu, timbul demam, biasanya berlangsung 2-6 jam. Suhu tubuh sekitar 37,5-40 derajad Celcius. Kadang-kadang, jika malarianya parah, suhu bisa lebih dari 40 derajad Celcius.
  3. Sehabis demam, tubuh penderita akan mengeluarkan banyak keringat. Fase ini berlangsung sekitar 2-4 jam. Jumlah keringat kadang-kadang sangat banyak, seolah-olah penderita habis mandi. Nah, setelah fase 'keringat' ini, penderita akan merasa sehat kembali. Tapi bukan sembuh. Karena parasit malaria masih bercokol dalam darah dan jaringan tubuh penderita, sehingga rangkaian gejala di atas dapat berulang kembali.
Lain lagi pada penderita malaria yang pernah terkena malaria sebelumnya, atau tinggal daerah yang banyak kasus malarianya. Gejala di atas mungkin tidak terjadi berurutan, atau bahkan tidak timbul sama sekali. Malah gejala lain yang menonjol, misalnya nyeri otot atau sakit kepala.
Selain dari gejala-gejala yang telah disebutkan, pada pemeriksaan tubuh penderita malaria, mungkin ditemukan pembesaran hati serta limpa, dan warna kuning pada kulit atau mata.
Dalam kasus-kasus yang menimbulkan keraguan, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya. Pemeriksaan lab malaria cukup sederhana. Satu atau dua tetes darah jari diambil kemudian di'apus'kan di slide kaca. Setelah diproses (diwarnai), lalu di periksa di bawah mikroskop untuk mencari parasit malaria. Jika ada parasit, maka positif malaria.
2.3 Pengobatan
Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap klorokuin.Untuk suatu serangan malaria falciparum akut dengan parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin.
Prinsip penanganan malaria secara umum adalah bila tanpa komplikasi diberikan peroral artesunat kombinasi dengan amodiakuin (artesdiakuin) atau coartem atau duo-cotexcin, sedangkan malaria dengan komplikasi diberikan artesunat 2,4 mg/kgbb pada jam ke 0 - 12 - 24 - 72 dan seterusnya sampai pasien bisa diterapi secara oral atau digunakan artemeter 3,2 mg/kgbb dilanjutkan dengan 1,6 mg/kgbb.










BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan proses pembuatan makalah tentang Penyakit Malaria dapat kami simpulkan bahwa malaria adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk menular dari manusia yang disebabkan oleh protista eukariotik dari genus Plasmodium.Dan salah satu   Penyakit penyakit menular yang banyak di derita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis.
SARAN
Adapun saran yang saya ingin sampaikan yaitu perlu adanya peningkatan penyuluhan dan fasilitas di berbagai desa-desa tertinggal karena penyakit malaria adalah penyakit yang pada umumnya diderita oleh warga pedesaan (penyakit rakyat).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar